Rabu, 20/05/2015 06:13 WIB
Beras Plastik
Foto: Getty Images
Setelah skandal susu bayi dengan campuran bahan melamin,
Tiongkok kembali mendapat perhatian di tahun 2011 karena memasarkan
beras plastik. Beras sintetis ini dibuat dengan bahan-bahan nonberas dan
resin sintetis yang sulit dicerna.Terungkapnya kasus beras plastik di kawasan Bantargebang Bekasi (13/05) menunjukkan sdikit bukti bahwa beras plastic sudah beredar di Indonesia. Padahal kasus ini menjadi perhatian pada tahun 2011.
Menurut Weekly Hongkong (2/11/2011) beras plastik ini dijual di Taiyuan, Tiongkok di propinsi Shaanxi. Bahan pembuatnya terdiri dari kentang, ubi jalar dan resin sintetis yang dipakai dalam industri. Karenanya beras plastik ini jika dimasak akan tetap sulit dicerna.
Ongkos produksi yang rendah dan harga yang murah atau keuntungan yang besar menjadi alasan untuk memproduksi beras plastik ini.
Menurut Chinese Restaurant Association, menyantap 3 mangkuk nasi dari beras ini akan sama dengan makan satu buah kantong plastik besar. Penyidikan kasus inipun sudah dilakukan pemerintah setempat pada saat itu.
Tiongkok memang dikenal sangat buruk dalam hal keamanan pangan. Kasus susu bayi bercampur melamin yang terjadi juga memakan korban 6 orang baya dan lebih dari 300 ribu bayi mengalami gangguan fungsi ginjal.
Pada bulan Juli 2010, Global Times melaporkan perusahaan di Xian, Saanxi terlibat kasus penambahan perasa pada beras agar bisa dijual dengan harga mahal. Beras mahal palsu ini dikenal dengan merk ‘Wuchang rice’.
Meski pelaku sudah mendapat ancaman hukuman penjara yang berat namun kasus keamanan pangan masih terus terjadi.
(odi/odi)