25 Agu 2014 04:38
Tikus raksasa atau Hispaniola solenodon. (en.wikipedia.org)
Liputan6.com, Kutai Timur - Dalam beberapa hari terakhir,
warga Kutai, Kalimantan Timur, dihebohkan penemuan tikus raksasa. Hewan
mirip babi yang ditangkap warga Sangatta, Kutai Timur pada Selasa 19
Agustus pekan lalu itu diperkirakan tikus raksasa langka dan nyaris
punah.
"Saya belum dapat laporan, tapi kalau berwarna putih itu tikus raksasa," kata Kepala Balai Taman Nasional Kutai (BTNK) Erly Sukrismanto, saat dikonfirmasi, Minggu (24/8/2014).
Erly mengatakan pula, ia akan memerintahkan anak buahnya untuk mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui persis jenis hewan tangkapan warga Teluk Lingga itu.
"Saya akan perintahkan staf saya, Senin (25 Agustus 2014) ke TKP untuk melihat hewan itu," ujar dia.
Senada dengan Erly, dokter hewan Cut Meutia mengatakan hewan itu termasuk jenis tikus raksasa yang sudah jarang ditemukan bahkan salah satu hewan langka di dunia.
Menurut Cut Meutia, Hispaniola solenodon termasuk hewan langka yang hampir punah. Dan dia memiliki bisa berbahaya yang keluar dari air liur seperti ular.
"Saya belum dapat laporan, tapi kalau berwarna putih itu tikus raksasa," kata Kepala Balai Taman Nasional Kutai (BTNK) Erly Sukrismanto, saat dikonfirmasi, Minggu (24/8/2014).
Erly mengatakan pula, ia akan memerintahkan anak buahnya untuk mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui persis jenis hewan tangkapan warga Teluk Lingga itu.
"Saya akan perintahkan staf saya, Senin (25 Agustus 2014) ke TKP untuk melihat hewan itu," ujar dia.
Senada dengan Erly, dokter hewan Cut Meutia mengatakan hewan itu termasuk jenis tikus raksasa yang sudah jarang ditemukan bahkan salah satu hewan langka di dunia.
Menurut Cut Meutia, Hispaniola solenodon termasuk hewan langka yang hampir punah. Dan dia memiliki bisa berbahaya yang keluar dari air liur seperti ular.
Ia menjelaskan, solenodon ini akan mengeluarkan racun dari dalam tubuhnya jika merasa terancam ada musuh. Terutama bila mengenai tubuh atau badan yang luka bisa berbahaya.
"Racun dari hewan ini jika mengenai tubuh bisa menyebabkan kelumpuhan dan hingga kematian. Oleh karena itu sebaiknya tidak mendekatinya di saat tertentu," kata drh Cut Meutia yang mengaku telah melihat hewan tersebut.
Disebutkan Cut Meutia berdasarkan penelusuran yang diketahuinya, hewan ini berasal dari Kuba, bulu yang berwarna putih, mempunyai hidung yang panjang sekitar 25 centimeter dan berbau.
"Hewan ini termasuk unik di dunia, langka dan nyaris punah," jelas wanita yang bekerja pada Bagian Pengolahan Hasil Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur, kemarin.
Sebelumnya, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan, Diah Ningrum, mengatakan hewan atau binatang tersebut merupakan hewan langka dan beracun.
Hewan tersebut adalah solenodon merupakan mamalia kecil mirip tikus besar dan mirip babi dengan mulut moncong panjang dan ekor panjang bersisik.
"Hewan solenodon ini memiliki air liur beracun berbisa sehingga bisa menyuntik mangsanya hingga menyebabkan kematian," ujar Diah. (Ant)