Oleh Ayu Noor | Plasadana – Sel, 22 Jul 2014 13:49 WIB
Penyakit
infeksi saluran kemih mungkin tidak asing di telinga Anda. Tapi apakah
Anda tahu siapa yang mendapatkan serangan penyakit ini? Menurut dokter
Friesca Saputra, infeksi saluran kemih bisa menyerang siapa saja,
laki-laki atau perempuan, dewasa maupun anak-anak. Terutama mereka yang
tidak menjaga kebersihan alat kelamin.
Infeksi saluran kemih sendiri bisa terjadi karena pengaruh faktor
mikroorganisme, anatomi dan fungsi tubuh, genetik, serta kondisi vagina.
"Bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi saluran kemih adalah Escherichia coli, pada umumnya berada di usus manusia," kata Friesca kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, pada 12 Juli 2014.Di usus, Escherichia coli bertugas membantu pencernaan dan menghasilkan vitamin K. Namun ketika ia berpindah tempat, infeksi pun dapat terjadi.
Pada anak-anak penyakit ini bisa terjadi karena cacat bawaan dari saluran kemih. Sementara pria di atas 50 tahun, mengalami pembesaran prostat yang akhirnya menghimpit saluran kemih. "Perempuan bisa menderita infeksi ini sebab hubungan seksual, berganti pasangan seksual, diabetes, atau penggunaan alat kontrasepsi diafragma serta kondom berspermisidal," ujar Friesca.
Hal lain yang mungkin menjadi penyebab adalah cara membasuh yang salah pada vagina. Sering menahan keinginan berkemih, menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat, konstipasi, kehamilan, pasca-menopause, penggunaan kateter saluran kemih, dan penggunaan antiobiotik juga bisa menyebabkan infeksi saluran kemih.
Untuk gejala, penderita infeksi saluran kemih biasanya mengalami nyeri pada perut atau punggung, demam, lemas, mual, muntah, serta diare. Sedangkan pada anak-anak mungkin muncul gejala tidak spesifik seperti kesulitan makan, gelisah, dan berat badan berkurang. “Pada infeksi kandung kemih, demam mungkin tidak terjadi,” kata Friesca. "Tapi ada gangguan berkemih, desakan untuk sering berkemih, rasa nyeri atau rasa terbakar, bahkan terkadang urine berwarna kemerahan menandakan adanya darah."
Jika urine mengandung darah, Anda harus melakukan pemeriksaan lanjutan. Ini diperlukan untuk mengonfirmasi ada tidaknya kemungkinan infeksi saluran kemih. Jika postif terserang infeksi ini, Friesca menganjurkan Anda untuk menjalani terapi. Juga mengonsumsi obat antimikroba. "Pilihan obat antimikroba, dosis, dan durasi terapi bergantung pada lokasi infeksi dan ada atau tidaknya kondisi komplikasi," ujar Friesca.
Agar terhindar dari infeksi ini, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menjaga kebersihan kelamin. Pun mengubah pola hidup, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meminimalkan faktor risiko. Untuk perempuan, Friesca menganjurkan pembersihan setelah berkemih dilakukan dari depan ke belakang. Juga menghindari penggunaan alat kontrasepsi diafragma atau kondom berspermisidal, erta pakaian dalam yang ketat.
Meminum air putih sebanyak enam hingga delapan gelas per hari, juga tidak menahan keinginan berkemih bisa menglindungi Anda dari infeksi ini. Dan berdasarkan penelitian, konsumsi buah cranberry, dalam bentuk jus atau pil, dapat menurunkan risiko infeksi saluran kemih, terutama pada perempuan muda. "Jika sering mengalami infeksi berulang, hubungi dokter untuk pencegahan dengan obat-obatan."