Air putih menjadi minuman yang paling menyehatkan tubuh karena
mengandung mineral alami. Akan tetapi tidak semua air putih sehat untuk
dikonsumsi. Dalam beberapa kondisi, air ini berbahaya jika diminum meski
berwujud putih dan segar. Beberapa jenis air berikut ini bisa berubah
menjadi natrium nitrat (nitrit) dan zat lain yang beracun. Hal ini bisa
mengakibatkan keracunan dan kerusakan tertentu pada organ dalam tubuh.
Apa saja air putih ini berbahaya jika diminum? Berikut ulasannya.
1. Air yang Dimasak Berulang Kali
Air yang dimasak hingga berulang kali bisa berbahaya bagi tubuh. Biasanya, untuk menghemat air, kita sering memasak kembali dari air yang tersisa dalam termos. Ternyata penghematan ini berdampak buruk untuk kesehatan. Air yang kembali direbus akan kembali mengalami penguapan yang menyebabkan kandungan nitritnya bertambah. Jika sering mengonsumsi air demikian akan terjadi penumpukan nitrit di dalam tubuh. Jika berlangsung lama, kondisi ini bisa menyebabkan mual-mual, pusing, penurunan tekanan darah, sakit perut, koma bahkan meninggal.
2. Air Mendidih Lama
Air yang sudah mendidih terlalu lama di atas kompor juga tidak baik untuk diminum. Pasalnya kandunga zat dalam air yang mendidih lama seperti kalsium, magnesium atau kandungan logam berat lain dan nitrit menjadi sangat tinggi. Jika dikonsumsi terus menerus dengan cara memasak seperti ini, maka bisa menyebabkan gangguan lambung dan usus. Dalam jangka pendek biasanya bisa menyebabkan diare dan perut kembung. Namun jika dalam waktu yang lama maka akan terjadi penumpukan nitrit yang mengandung racun dan dapat mengakibatkan manusia kekurangan oksigen, sehingga pingsan dan kejang, bahkan berujung kematian.
3. Air yang Tidak Mendidih
Kondisi air yang direbus haruslah pas, tidak boleh mendidih terlalu lama atau tidak mendidih. Air yang tidak mendidih saat direbus juga berbahaya bagi tubuh. Air yang belum direbus semuanya melalui proses klorin yang dapat memisahkan 13 jenis zat merugikan. Saat suhu air mencapai 90 °C, kadar hidrokarbon halogen yang semula 53 mg/kg-nya naik menjadi 177 mg, 2 kali lipat lebih tinggi dari standar kesehatan air minum nasional yang ditetapkan.
Jika pada proses ini proses perebusan dihentikan dan kemudian air tersebut diminum, maka akan berpotensi terjangkit penyakit kanker kandung kemih dan kanker poros usus. Air ini baru aman diminum jika suhunya sudah mencapai 100 °C, kedua zat yang merusak ini akan berkurang drastis seiring dengan penguapan dan aman dikonsumsi jika di-didihkan lagi selama 3 menit.
4. Air Usang
Air usang adalah air yang sudah lama tidak digunakan. Pasalnya zat beracun dalam air usang akan terus bertambah dan bertambah seiring dengan masa penyimpanan air. Air ini berbahaya bagi kesehatan dan menyebabkan metabolisme sel anak-anak yg belum dewasa melamban, akibatnya mempengaruhi pertumbuhan tubuhnya, penuaan pada laki-laki setengah umur akan bertambah cepat, rasio terjadinya penyakit kanker lambung dan kanker kerongkongan di sejumlah besar daerah terus meningkat.
5. Air Bekas Kukus
Air bekas kukus merupakan air sisa yang digunakan untuk mengukus bakpao, mantau, dan lain-lain. Kerak endapan pada air bekas kukus sering kali ikut masuk ke dalam tubuh, yang dapat mengakibatkan komplikasi pada pencernaan, syaraf, gangguan saluran seni, gangguan produksi sel darah, sirkulasi darah, dan lain-lain sehingga menyebabkan penuaan dini. Hal ini disebabkan karena kerak endapan air bekas kukus mengandung zat berbahaya seperti kadmium, raksa, arsenikum, aluminium, dan lain-lain.
Nah sudah tahukan kalau beberapa kebiasaan yang mungkin sering anda lakukan ternyata tidak sehat? Idealnya air putih yang kita minum melalui sekali proses perebusan dengan panas 100 100 °C atau mendidih sempurna dan tidak melalui proses perebusan ulang. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi anda dan terimakasih sudah membaca.
1. Air yang Dimasak Berulang Kali
Air yang dimasak hingga berulang kali bisa berbahaya bagi tubuh. Biasanya, untuk menghemat air, kita sering memasak kembali dari air yang tersisa dalam termos. Ternyata penghematan ini berdampak buruk untuk kesehatan. Air yang kembali direbus akan kembali mengalami penguapan yang menyebabkan kandungan nitritnya bertambah. Jika sering mengonsumsi air demikian akan terjadi penumpukan nitrit di dalam tubuh. Jika berlangsung lama, kondisi ini bisa menyebabkan mual-mual, pusing, penurunan tekanan darah, sakit perut, koma bahkan meninggal.
2. Air Mendidih Lama
Air yang sudah mendidih terlalu lama di atas kompor juga tidak baik untuk diminum. Pasalnya kandunga zat dalam air yang mendidih lama seperti kalsium, magnesium atau kandungan logam berat lain dan nitrit menjadi sangat tinggi. Jika dikonsumsi terus menerus dengan cara memasak seperti ini, maka bisa menyebabkan gangguan lambung dan usus. Dalam jangka pendek biasanya bisa menyebabkan diare dan perut kembung. Namun jika dalam waktu yang lama maka akan terjadi penumpukan nitrit yang mengandung racun dan dapat mengakibatkan manusia kekurangan oksigen, sehingga pingsan dan kejang, bahkan berujung kematian.
3. Air yang Tidak Mendidih
Kondisi air yang direbus haruslah pas, tidak boleh mendidih terlalu lama atau tidak mendidih. Air yang tidak mendidih saat direbus juga berbahaya bagi tubuh. Air yang belum direbus semuanya melalui proses klorin yang dapat memisahkan 13 jenis zat merugikan. Saat suhu air mencapai 90 °C, kadar hidrokarbon halogen yang semula 53 mg/kg-nya naik menjadi 177 mg, 2 kali lipat lebih tinggi dari standar kesehatan air minum nasional yang ditetapkan.
Jika pada proses ini proses perebusan dihentikan dan kemudian air tersebut diminum, maka akan berpotensi terjangkit penyakit kanker kandung kemih dan kanker poros usus. Air ini baru aman diminum jika suhunya sudah mencapai 100 °C, kedua zat yang merusak ini akan berkurang drastis seiring dengan penguapan dan aman dikonsumsi jika di-didihkan lagi selama 3 menit.
4. Air Usang
Air usang adalah air yang sudah lama tidak digunakan. Pasalnya zat beracun dalam air usang akan terus bertambah dan bertambah seiring dengan masa penyimpanan air. Air ini berbahaya bagi kesehatan dan menyebabkan metabolisme sel anak-anak yg belum dewasa melamban, akibatnya mempengaruhi pertumbuhan tubuhnya, penuaan pada laki-laki setengah umur akan bertambah cepat, rasio terjadinya penyakit kanker lambung dan kanker kerongkongan di sejumlah besar daerah terus meningkat.
5. Air Bekas Kukus
Air bekas kukus merupakan air sisa yang digunakan untuk mengukus bakpao, mantau, dan lain-lain. Kerak endapan pada air bekas kukus sering kali ikut masuk ke dalam tubuh, yang dapat mengakibatkan komplikasi pada pencernaan, syaraf, gangguan saluran seni, gangguan produksi sel darah, sirkulasi darah, dan lain-lain sehingga menyebabkan penuaan dini. Hal ini disebabkan karena kerak endapan air bekas kukus mengandung zat berbahaya seperti kadmium, raksa, arsenikum, aluminium, dan lain-lain.
Nah sudah tahukan kalau beberapa kebiasaan yang mungkin sering anda lakukan ternyata tidak sehat? Idealnya air putih yang kita minum melalui sekali proses perebusan dengan panas 100 100 °C atau mendidih sempurna dan tidak melalui proses perebusan ulang. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi anda dan terimakasih sudah membaca.
sumber : http://infoyunik.blogspot.com