Reporter : Agib Tanjung | Kamis, 8 Mei 2014 14:42
Merdeka.com - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri membongkar modus pembobolan uang dari mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Sistem mesin ATM yang rusak justru dimanfaatkan untuk berbuat kejahatan dengan mengambil uang sebanyak-banyaknya.
Menurut Direktur Tipideksus Brigjen Pol Arief Sulistyanto, aksi Didik itu terjadi pada 10 April 2014 lalu. Sebuah mesin ATM pada Bank X mengalami upgrading software atau perbaikan sistem. Orang yang melakukan transaksi apapun pada saat itu akan mendadak bingung karena saldo tabungan pada layar ATM tak berkurang sama sekali.
"Nasabah yang menggunakan kartu ATM ketika akan melakukan penarikan saldo yang ada di rekeningnya itu tak berkurang. Jadi kalau saya punya uang 5 juta, saya tarik 1 juta, saldonya tetap 5 juta terus," kata Arief di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (8/5).
Dalam kejadian tersebut, rupanya ada 7 orang yang mengalami hal serupa. Namun 6 orang lainnya merasa tak yakin dan melaporkan kepada pihak Bank X. Sehingga dengan cepat pihak bank bisa segera melakukan recovery system.
"Tapi dari 7 nasabah, ada satu orang yang justru masih penasaran dan masih melakukan transfer-transfer. Namanya Didik Agung Himawan asal Solo. Saldonya hanya ada Rp 200.000 tapi yang bersangkutan bisa menarik sampai Rp 4 miliar," ujarnya.
Tak hanya Rp 4 miliar saja, Didik justru memanfaatkan rekening milik istrinya dan bisa melakukan transaksi transfer sebesar Rp 17 miliar. Padahal saldo di rekening istrinya hanya Rp 100.000. Didik melakukannya pada tanggal 10 April 2014 sejak pukul 23.30 WIB hingga 11 April pukul 16.00 WIB.
Sumber: merdeka.com