Reporter : Rahmat Hidayat | Selasa, 17 Februari 2015 10:00
Merdeka.com - Banyak orang mengaku tertipu setelah membeli batu akik. Batu akik yang dibelinya dengan harga mahal ternyata palsu. Bagaimana membedakannya?
Ketua Harian Asosiasi Pedagang Batu Mulia JGC Tobikin mengungkap, di JGC saja ada lebih dari 75 persen batu akik yang dijual itu bukan merupakan batu alam. Batu akik tersebut adalah hasil sintesis atau buatan yang dikhawatirkan menipu pembeli. Mereka membeli batu akik aspal (asli tetapi palsu) dengan harga yang sama tinggi dengan batu akik asli dari alam.
"Kalau mau beli yang asli sebaiknya bawa teman yang ngerti batu. Batu yang asli memiliki serat. Harganya juga lebih mahal dan bisa disertifikasi," kata Toto, Senin (16/2).
Penjual jasa pemasangan ring batu akik, Iqbal menyarankan hal lain. "Sebaiknya di tes saja di laboratorium. Di lantai dua ada tasbih yang bisa ngecek dan ngasih sertifikat," sarannya.
Berikut adalah tips untuk membedakan batu akik asli dan palsu:
1. Proses pembuatan. Batu akik asli terbentuk dari alam dan proses penyempurnaannya dengan cara diukir kemudian digosok agar yang tersisa hanya warna (corak) yang dihasilkan dari alam. Sedangkan batu sintesis itu dibentuk melalui berbagai perlakuan seperti pemanasan, radiasi, pewarnaan, dan penggunaan bahan-bahan kimia untuk menghasilkan batu yang indah.
2. Batu akik asli memiliki serat di dalamnya sehingga terlihat seperti retak. Warnanya juga lebih redup terutama batu akik yang masih baru. Sedangkan batu akik sintesis tidak memiliki serat sehingga terlihat lebih terang.
3. Gunakan senter dan kaca pembesar untuk melihat batu akik. Batu akik asli jika disorot dengan senter akan terlihat noda. Berbeda dengan batu akik buatan, biasanya bersih tanpa noda. Kaca pembesar bisa digunakan untuk melihat serat di dalam batu.
4. Ada juga yang menguji batu akik dengan menggunakan tablet dan handphone touch screen. Batu akik asli biasanya bisa menggeser atau merubah layar touch screen di tablet dan handphone.
5. Batu akik asli lebih berat dari batu akik buatan. Tapi sekarang sudah bisa dibuat batu akik sintesis yang beratnya juga sama dengan batu akik asli.
6. Uji di laboratorium. Ini adalah cara yang paling meyakinkan. Di Jakarta Gems Center (JGC), Jatinegara, Jakarta Timur disediakan layanan laboratorium untuk mengetahui keaslian batu akik yang dibeli. Laboratorium tersebut terdapat di lantai 2.
7. Bisa disertifikasi. Batu akik yang asli sekarang sudah bisa disertifikasi. Jika ragu dengan keaslian batu akik yang dibeli, cobalah untuk minta sertifikat keaslian dari batu tersebut. Pembeli juga bisa melakukan sertifikasi batu akik di Pusat Promosi dan Informasi Batu Mulia dan Batu Aji Indonesia. Di JGC, posisinya berada di lantai 2.
8. Cara praktis lainnya adalah dengan menggigit, membakar, dan membanting. Batu akik yang asli lebih kuat dan tidak akan pecah. Bisa juga dengan menggoreskan di kaca. Jika asli, maka kaca akan tergores.