Penulis: Donny Apriliananda | Minggu, 18 Januari 2015 | 14:40 WIB
Sumber : - | Author : KompasOtomotif-Donny Apriliananda
Henrikky Manulang dan Kawasaki NInja H2. Pria asal Lombok ini membeli H2 Rp 580 juta secara tunai.
TERKAIT
Bogor, KompasOtomotif — Bersamaan dengan prosesi peluncuran Kawasaki Ninja H2 dan H2R di Sirkuit Sentul, Bogor, Jumat (16/1/2014), PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) juga menyerahkan secara simbolis sepeda motor jalanan yang diklaim tercepat di dunia itu kepada tiga pembeli pertama. Salah satu dari tiga konsumen itu adalah Henrikky Manulang, pria 29 tahun asal Lombok.
Rikky, begitu dia akrab disapa, adalah pengguna setia Kawasaki, khususnya Ninja. Sepeda motor yang dia pakai terakhir adalah Ninja 250 lansiran 2014. ”Saya sudah lama ingin punya sepeda motor yang cc-nya lebih besar dari Ninja 250, untuk touring di Lombok,” kata anggota klub Ninja Owner Club (NOC) Lombok itu.
Incaran awalnya, sebelum H2 meluncur, adalah Kawasaki ZX-14R atau Z1000. Uang tunai Rp 300 juta pun disiapkan untuk memboyongnya. Namun, H2 muncul, dan pemilik toko online untuk voucer game dan aplikasi ibanezblack.com itu menunda pembelian sambil mengamati perkembangan.
”Saya lihat foto-fotonya di internet, lihat bodinya yang kayak robot, lalu lihat videonya, saya langsung tidak berpikir panjang. Langsung tutup mata ngasih tanda jadi Rp 50 juta,” kata Rikky.
Memang, uang Rp 300 juta yang disiapkan belum cukup untuk menebus H2 yang dibanderol Rp 580 juta. Akhirnya, Rikky dengan segala cara mengumpulkan sisa kekurangan dengan menggenjot bisnis online sampai terkumpul untuk membayarnya secara tunai.
Istri sewot
Uang tabungan yang dibatasi terpakai tak lebih dari Rp 300 juta pun ikut amblas. Sang istri sempat sewot dan mengomel. ”Istri saya geleng-geleng kepala, dia bilang mending beli rumah atau mobil. Mau gimana lagi, namanya kepingin, kalau uang nanti bisa dicari lagi,” kata Rikky.
Saat ini, Rikky harap-harap cemas menunggu kehadiran Ninja H2 di rumahnya. Dia tak bisa menyembunyikan rasa cemas itu. Bukan lantaran takut, melainkan antara grogi dan ingin mengendarainya, mengingat status sepeda motor terkencang yang disandang H2.
”Pasti kencang sepeda motornya. Di Sentul ini saya tidak dibolehin nyoba. Ya sabar dulu,” ujar Rikky.
Editor : Aris F. Harvenda
Sumber : - | Author : KompasOtomotif-Donny Apriliananda
Henrikky Manulang dan Kawasaki NInja H2. Pria asal Lombok ini membeli H2 Rp 580 juta secara tunai.
TERKAIT
Bogor, KompasOtomotif — Bersamaan dengan prosesi peluncuran Kawasaki Ninja H2 dan H2R di Sirkuit Sentul, Bogor, Jumat (16/1/2014), PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) juga menyerahkan secara simbolis sepeda motor jalanan yang diklaim tercepat di dunia itu kepada tiga pembeli pertama. Salah satu dari tiga konsumen itu adalah Henrikky Manulang, pria 29 tahun asal Lombok.
Rikky, begitu dia akrab disapa, adalah pengguna setia Kawasaki, khususnya Ninja. Sepeda motor yang dia pakai terakhir adalah Ninja 250 lansiran 2014. ”Saya sudah lama ingin punya sepeda motor yang cc-nya lebih besar dari Ninja 250, untuk touring di Lombok,” kata anggota klub Ninja Owner Club (NOC) Lombok itu.
Incaran awalnya, sebelum H2 meluncur, adalah Kawasaki ZX-14R atau Z1000. Uang tunai Rp 300 juta pun disiapkan untuk memboyongnya. Namun, H2 muncul, dan pemilik toko online untuk voucer game dan aplikasi ibanezblack.com itu menunda pembelian sambil mengamati perkembangan.
”Saya lihat foto-fotonya di internet, lihat bodinya yang kayak robot, lalu lihat videonya, saya langsung tidak berpikir panjang. Langsung tutup mata ngasih tanda jadi Rp 50 juta,” kata Rikky.
Memang, uang Rp 300 juta yang disiapkan belum cukup untuk menebus H2 yang dibanderol Rp 580 juta. Akhirnya, Rikky dengan segala cara mengumpulkan sisa kekurangan dengan menggenjot bisnis online sampai terkumpul untuk membayarnya secara tunai.
Istri sewot
Uang tabungan yang dibatasi terpakai tak lebih dari Rp 300 juta pun ikut amblas. Sang istri sempat sewot dan mengomel. ”Istri saya geleng-geleng kepala, dia bilang mending beli rumah atau mobil. Mau gimana lagi, namanya kepingin, kalau uang nanti bisa dicari lagi,” kata Rikky.
Saat ini, Rikky harap-harap cemas menunggu kehadiran Ninja H2 di rumahnya. Dia tak bisa menyembunyikan rasa cemas itu. Bukan lantaran takut, melainkan antara grogi dan ingin mengendarainya, mengingat status sepeda motor terkencang yang disandang H2.
”Pasti kencang sepeda motornya. Di Sentul ini saya tidak dibolehin nyoba. Ya sabar dulu,” ujar Rikky.
Editor : Aris F. Harvenda