Reporter : Pandasurya Wijaya | Rabu, 8 Oktober 2014 17:12
Merdeka.com -
Wang
Zhengyang, siswa berusia 13 tahun di China dijuluki sebagai bocah
peretas. Dia pernah meretas sistem komputer di sekolahnya baut mencari
jawaban pekerjaan rumah.
Wang beralasan aksinya itu bukan untuk keperluan dirinya sendiri tapi buat teman-teman sekolahnya.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (8/10), dia bahkan sudah bekerja dengan Universitas Tsinghua di Ibu Kota Beijing.
Wang bahkan berbicara di Konferensi Keamanan Internet 2014 di Beijing baru-baru ini.
Namun media menuduh dia menggunakan kemampuannya itu untuk perbuatan jahat.
"Anda harus menyerang situs internet untuk mengetahui kelemahannya," kata dia dalam konferensi itu.
Wang mengatakan dia ingin menggunakan kemampuannya untuk tujuan kebaikan.
Wang juga pernah meretas situs belanja daring (dalam jaringan/online) dengan mengubah harga sebuah produk.
Media Shanghaiist melaporkan, "Dia bisa menembus sistem keamanan situs belanja daring itu tapi dia tidak membeli barang di situs itu."
"Buat saya, mereka yang pekerjaannya meretas buat keuntungan pribadi adalah tidak bermoral," kata dia.
"Saya tertarik untuk mengetahui sistem keamanan suatu situs dan sangat senang jika bisa menembusnya. Tapi saya tidak mau menggunakan bakat saya ini untuk sesuatu yang terlarang."
Wang juga sudah menghubungi perusahaan perangkat lunak bermarkas di Bejing tentang adanya celah keamanan.
Wang beralasan aksinya itu bukan untuk keperluan dirinya sendiri tapi buat teman-teman sekolahnya.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (8/10), dia bahkan sudah bekerja dengan Universitas Tsinghua di Ibu Kota Beijing.
Wang bahkan berbicara di Konferensi Keamanan Internet 2014 di Beijing baru-baru ini.
Namun media menuduh dia menggunakan kemampuannya itu untuk perbuatan jahat.
"Anda harus menyerang situs internet untuk mengetahui kelemahannya," kata dia dalam konferensi itu.
Wang mengatakan dia ingin menggunakan kemampuannya untuk tujuan kebaikan.
Wang juga pernah meretas situs belanja daring (dalam jaringan/online) dengan mengubah harga sebuah produk.
Media Shanghaiist melaporkan, "Dia bisa menembus sistem keamanan situs belanja daring itu tapi dia tidak membeli barang di situs itu."
"Buat saya, mereka yang pekerjaannya meretas buat keuntungan pribadi adalah tidak bermoral," kata dia.
"Saya tertarik untuk mengetahui sistem keamanan suatu situs dan sangat senang jika bisa menembusnya. Tapi saya tidak mau menggunakan bakat saya ini untuk sesuatu yang terlarang."
Wang juga sudah menghubungi perusahaan perangkat lunak bermarkas di Bejing tentang adanya celah keamanan.