Ibunda Obama Ikut Merintis Kredit Mikro di Indonesia

Sabtu, 9 Maret 2013 | 09:41 WIB


 
 
JAKARTA, KOMPAS - Stanley Ann Dunham, ibunda Presiden Barack Obama, sangat cinta Indonesia. Sebagian besar hidupnya dihabiskan di Indonesia. Dia banyak berkiprah di bidang pemberdayaan masyarakat serta ikut merintis kredit mikro. Karena itu, dia pantas menjadi panutan.
Hal itu mengemuka dalam diskusi ”Ann Dunham: President Obama’s Mother’s Legacy in Indonesia” yang diadakan Kedutaan Besar AS di @america Pacific Place Jakarta, Jumat (8/3/2013), dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional.
Diskusi menghadirkan, penerjemah buku Ann Dunham: A Singular Woman Toenggoel P Siagian, penulis dan cendekiawan Julia Suryakusuma, antropolog Suwan Yang, dan spesialis keuangan mikro Badan untuk Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Firman Aji.
Julia Suryakusuma mengatakan, selama di Indonesia Ann Dunham melakukan banyak pekerjaan pengembangan masyarakat yang dibiayai USAID, Organisasi Buruh Internasional (ILO), Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Ford Foundation. Dia menjadi program officer untuk urusan perempuan pada tahun 1981-1984.
Ann menaruh perhatian pada perempuan Indonesia, khususnya perempuan desa. Dia banyak melakukan penelitian dan bekerja di desa-desa. ”Dalam pandangan Ann, perempuan Indonesia adalah tulang punggung masyarakat Indonesia ,” kata Julia.
Kredit mikro
Ann juga pernah bekerja untuk Bank Rakyat Indonesia dan Women’s World Banking pada awal 1990-an. Dia banyak terlibat dalam pengembangan program kredit mikro yang membantu penanggulangan kemiskinan masyarakat desa.
Firman Aji mengatakan, Ann Dunham merupakan salah seorang antropolog yang bekerja untuk pembangunan masyarakat desa di Indonesia. Dia pergi ke desa-desa untuk menemui para perempuan yang suaminya bekerja sebagai buruh.
”Ibu-ibu pedesaan berkeinginan untuk membantu suami menambah pendapatan. Mereka ingin berwirausaha, tetapi terkendala modal. Ann jeli melihat persoalan itu,” kata Firman.
Maka, dia menyarankan agar USAID memiliki program bantuan modal usaha bagi perempuan pedesaan. Warisan Ann yang paling berharga adalah merintis kredit mikro.
Menurut Toenggoel P Siagian, Ann adalah seorang perempuan pekerja keras dan memiliki cita- cita yang kuat. Dia mendidik anak-anaknya menjadi orang yang hebat. Meski bukan orang Indonesia, dia adalah panutan bagi perempuan Indonesia.
Menurut Suwan Yang, ada pesan kuat yang mau disampaikan Ann kepada perempuan Indonesia. ”Jadilah dirimu sendiri dan beranilah melaksanakan apa yang menjadi cita-citamu,” katanya. (K08)
 
Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Heru Margianto