Kenapa si Kembar Tiga Tampan Menjadi Penghafal Quran?

Reporter : Baiquni | Rabu, 25 Maret 2015 12:44
Kenapa si Kembar Tiga Tampan Menjadi Penghafal Quran? 
Hannan, Mannan, Dan Ihsan (Sumber Foto: Rumahruqyah.com)
Bagaimana mereka sampai memiliki keinginan untuk menjadi hafiz bersama?
Dream - Masih ingat dengan kembar tiga tampan penghafal Alquran? Mereka adalah Abdul Hannan Jamaluddin, Abdul Mannan Jamaluddin, dan Abdul Ihsan Jamaluddin. Ketiganya dikenal dengan Hannan, Mannan, dan Ihsan (HMI).
Ketiga saudara kembar ini tahun ini akan berusia 18 tahun. Di usia mereka yang masih remaja, mereka telah memiliki kemampuan dalam menghafal Alquran genap 30 juz.
Ihsan, salah satu dari ketiga hafiz ini menuturkan bagaimana mereka sampai memiliki keinginan untuk menjadi hafiz bersama. Keinginan itu muncul ketika mereka membaca satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud tentang keutamaan menjadi hafiz.
"Kita ada keinginan untuk menghafal Alquran setelah membaca hadis tentang hafalan Alquran, yang artinya kurang lebih artinya ‘Barangsiapa yang menghafal Alquran dan mengamalkan kandungannya maka di hari kiamat nanti kedua orangtuanya akan dipakaikan mahkota yang cahayanya lebih indah daripada matahari yang menyinari rumah-rumah di dunia," ujar Ihsan dalam perbincangan dengan Dream.co.id, Rabu, 25 Maret 2015.

Strategi Sukses Bisnis Rasul yang Diakui Dunia

Reporter : Syahid | Jumat, 13 Maret 2015 10:30

Strategi Sukses Bisnis Rasul yang Diakui Dunia
Ilustrasi
Pengakuan sudah muncul sejak akhir abad 20 atau awal abad 21.
Dream - Selama 25 tahun Nabi Muhammad menghabiskan waktunya dengan menjadi pebisnis. Bahkan kemampuan strategi bisnis Rasulullah ternyata mendapat pengakuan akademisi dunia.
Mengutip Machda, pengamat ekonomi syariah, Syafii Antonio mengatakan prinsip bisnis yang diwariskan Nabi bahkan telah mendapat pembenaran akademis sejak penghujung abad ke-20 atau awal abad ke-21.
"Beliau telah meletakkan dasar-dasar etika dan moral, yang mencakup manajemen dan etos kerja yang mendahului zamannya," ungkap Syafii mengutip situsnya syafiiantonio.com, Jumat, 13 Maret 2015.
Dalam membangun kepercayaan dalam bisnis dan muamalah, Nabi disebut memiliki tiga strategi yang diakui para akademis.
Pertama, Nabi membangun hubungan interpersonal yang amat berkesan dimanapun berada. Hal ini ditunjukan lewat sikap bersahabat dan raut muka yang selala tersenyum.
"Walau dalam waktu sesaat, Nabi mampu mengingat nama maupun masa lalu dari mitra yang dijumpainya," kata Syafii.