Inilah Khasiat Makanan Pedas

Tribunnews.com - Kamis, 30 Juni 2011 19:29 WIB


net
Inilah Khasiat Makanan Pedas










TRIBUNNEWS.COM - Berbahagialah Anda yang berprinsip tiada hari tanpa makanan pedas karena kegemaran ini bisa berbuah manis untuk kesehatan. Rasa pedas di lidah bukan hanya efektif menambah nafsu makan, tapi juga berkhasiat mengatasi sejumlah keluhan penyakit.

Jatuh dari Lantai Delapan, Bocah Selamat

Warga Beijing, Cina, pada Rabu (22/6) melakukan penyelamatan dramatis terhadap seorang bocah yang terjatuh dari balkon dan terjepit di belakang mesin pendingin udara.
Bocah berumur 3 tahun itu meluncur jatuh dari balkon rumahnya di lantai 8, dan secara ajaib tersangkut ke balik mesin pendingin udara yang terpasang di dinding lantai 7. Warga yang mendengar teriakan si bocah itu pun terkejut bukan main ketika melihatnya terjepit dengan kaki menggantung.

Pihak Keluarga Patungan Biayai Operasi Payudara Malinda Dee, Bravo untuk Keluarga Dia!!

Kamis, 23/06/2011 07:51 WIB
Gagah Wijoseno - detikNews


Jakarta - Biaya operasi payudara Malinda Dee mencapai Rp 400 juta. Ternyata untuk membayar operasi tersebut, keluarga Malinda dan anak-anaknya harus patungan.

"Semua patungan. Urunan dari keluarga, anak-anak, saudara," kata salah seorang sumber yang dekat dengan keluarga Malinda kepada detikcom, Rabu (22/6/2011).

Lima Trik Redam Pancaran Radiasi Ponsel

WHO mengungkap, penggunaan ponsel bisa meningkatkan risiko kanker.
Jum'at, 10 Juni 2011, 12:51 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Febry Abbdinnah

VIVAnews - Pekan lalu, masyarakat dunia heboh atas pernyataan Badan Kesehatan Dunia atau WHO bahwa penggunaan telepon seluler pintar atau smartphone dapat meningkatkan risiko berkembangnya sel kanker. Namun, pernyataan itu tidak serta-merta memunculkan larangan peredaran smartphone di tengah masyarakat.

Foto Spektakuler Pesawat Tembus Pandang

Sains & Teknologi

Pemandangan telihat jelas dari samping kabin dan atap pesawat. Diluncurkan tahun 2050.
Selasa, 14 Juni 2011, 12:05 WIB
Elin Yunita Kristanti
Pesawat transparan (Airbus| Daily Mail)
VIVAnews -- Di masa depan, perjalanan menggunakan pesawat terbang tak lagi berasa di dalam tabung. Di mana hanya ada jendela kecil yang menghubungkan kita dengan dunia di luar.

Kemarin, Ruyati Dipancung, 26 TKI Lain di Ambang Ajal di Arab Saudi

"Saya yakin ibu saya tidak bersalah. Dia hanya membela diri," ucap Een, anaknya.
Minggu, 19 Juni 2011, 20:54 WIB
Syahid Latif
Ruyati, TKI yang dipancung di Arab Saudi (VIVAnews / Erik Hamzah)

VIVAnews - Lagi, satu tenaga kerja Indonesia dihukum mati di Arab Saudi pada Sabtu, 18 Juni 2011. Hukum pancung terhadap perempuan bernama Ruyati binti Satubi (54 tahun) menambah panjang daftar pekerja asal Indonesia yang harus mengakhiri hidupnya di negara tempat mereka mencari nafkah.
Pemancungan Ruyati betul-betul membuat kaget berbagai pihak. Keluarga korban yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat, baru mendapat kabar setelah hukuman dieksekusi.
Keluarga almarhumah, selama ini, dengan susah payah mencari kabar tentang nasibnya di negeri orang. "Kalau saya tidak kasak-kusuk sendiri, mana mungkin saya bisa tahu perkembangan ibu saya yang diadili di sana," kata puteri Ruyati, Een Nuraeni, kepada VIVAnews.com, Minggu, 19 Juni 2011.

Wanita Cepat Hamil dengan Banyak Makan Buah Kiwi

TRIBUNNEWS.COM - Hasil sebuah penelitian mendalam di bidang kesehatan yang baru menunjukkan, kehamilan pada seorang wanita juga bisa dipicu dengan mengonsumsi buah-buahan, terutama buah mengandung vitamin C berkadar tinggi.

Sempat Ditolak Bank, Kini Raup Puluhan Juta


Syammahfuz Chazali
Erlangga Djumena | Kamis, 16 Juni 2011 | 14:02 WIB
:
 
KONTAN/DOK PRIBADI

KOMPAS.com - Tiada uang, Syammahfuz Chazali mengawali usahanya akhir 2007. Proposal pinjamannya ditolak bank. Modal dia peroleh dari berbagai penghargaan yang menghampirinya. Kini, setelah 3,5 tahun berlalu, pemuda ini bisa menghasilkan puluhan juta rupiah sebulan. Ia pun banyak dicari perusahaan luar negeri yang tertarik pada idenya.

Modal Rp 2 Juta, Kini Punya 25 Pekerja


Ester Meryana | Erlangga Djumena | Rabu, 1 Juni 2011 | 08:40 WIB

 
ESTER MERYANA
Gelang produksi Wawan yang sudah merambah India.

JAKARTA, KOMPAS.com - Belajar dari pembeli dan melihat tren di pasar, kini Wawan si perajin gelang kayu dari Situbondo, mampu memasarkan produknya hingga ke India. "Saya tahun 2002 mulai usaha ini, tapi dimulai dengan gantungan kunci," ujar Wawan kepada Kompas.com, di Jakarta, Minggu ( 30/5/2011 ).
Selang empat tahun setelahnya, ia pun mencoba untuk membuat gelang dari kayu. Pemilik Mentari Handycraft ini membuat produk ini karena melihat pasarnya di daerah Yogyakarta dan Bali cukup besar.