Jumat, 28 November 2014 | 16:15 WIB
KEFAMENANU, KOMPAS.com - Alvianus Eli (12) dan Arnoldus Eli (13), dua bersaudara siswa kelas I SMP Negeri Sap’an, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas setelah sepeda motor yang dikendarai mereka bertabrakan dengan motor yang dikemudikan Arnol Liko, anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Insana. Kecelakaan terjadi di dekat Gua Maria Bitauni, Jumat (18/11/2014).
Informasi yang dihimpun Kompas.com, Jumat (28/11/2014) siang menyebutkan, kejadian itu berawal ketika Alvianus yang mengendarai motor Suzuki Titan DH 5075 M membonceng sepupunya, Arnoldus, baru saja pulang sekolah sekitar pukul 12.30 Wita menuju rumah mereka di Desa Sekon, Kecamatan Insana Barat. Ketika tiba di kawasan dekat Gua Maria Bitauin, keduanya bertemu dengan teman mereka yang juga mengendarai motor.
Para siswa SMP ini pun berjalan beriringan sambil bercanda. Karena sambil bercanda, mereka tak sadar motor bersenggolan sehingga motor yang dikendarai Alvianus membonceng Arnoldus oleng ke tengah jalan. Dari arah depan melaju sepeda motor Honda Mega Pro DH 3563 yang dikendarai anggota polisi Arnol Liko dengan kecepatan tinggi. Motor yang dikendarai Arnol pun bertabrakan dengan motor siswa SMP.
Akibat tabrakan itu, kedua bocah SMP, Alvianus dan Arnoldus tewas di tempat dengan luka parah di kepala. Sementara, Arnol Liko menderita cedera cukup parah. Dua bocah SMP serta anggota polisi tersebut kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) Kefamenanu. Jasad Alvianus dan Arnoldus disemayamkan di kamar jenazah rumah sakit, sementara Arnol Liko menjalani perawatan intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit yang sama.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di RSU Kefamenanu, terlihat ayah Alvianus dan Arnoldus tak henti-hentinya menangis di dekat jasad putra mereka. Berselang setengah jam kemudian, ibu kandung Alvianus dan Arnoldus bersama puluhan keluarga besar mereka datang ke kamar jenazah. Isak tangis pun pecah.
Ibu kandung Alvianus, Eni Daunlobo yang melihat jasad putra semata wayangnya sudah terbujur kaku, tak mampu berdiri. Ia beberapa kali jatuh ke lantai di kamar jenasah.
"Alvin (nama panggilan Alvianus) lu sonde (kamu tidak) ingat mama ko, kasihan saya punya anak laki-laki satu satunya harus mati begini,” teriak Eni histeris.
Sementara itu, ayah kandung Alvianus, Ambrosius Eli kepada sejumlah wartawan, meminta aparat polisi untuk mengusut tuntas kasus ini sehingga pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Karena anak saya sudah jadi korban begini maka saya minta aparat penegak hukum bisa menyelesaikan sampai tuntas dan juga saya minta agar polisi bisa bekerja secara profesional untuk menangani kasus ini. Saya harap yang benar itu jangan jadi salah dan sebaliknya yang salah jangan sampai jadi benar,” harap Ambrosius.
Ditemui di depan kamar jenasah RSU Kefamenanu, Kapolres TTU AKBP Robby Medianus Samban belum bisa berkomentar terkait kejadian itu.
Penulis | : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere |
Editor | : Farid Assifa |