- Jumat, 22 November 2013 | 11:59 WIB
Pengendara motor di jalur
transjakarta saling bahu membahu mengangkat motor yang terancam ditilang
oleh polisi di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2013). |
KOMPASIANA/Wahyu Hasianta
JAKARTA, KOMPAS.com — Meski sudah ada peringatan
dilarang menerobos jalur bus transjakarta, segelintir pengendara sepeda
motor di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, masih ada yang nekat. Tak
dinyana, menjelang perempatan Mampang, beberapa polisi lalu lintas sudah
siap "menyambut" mereka.
Wahyu Hasianta, dalam tulisannya di
Kompasiana, yang berjudul
Solidaritas (Dadakan) Vs Ancaman Denda Rp 500.000, Kamis (21/11/2013), menceritakan kejadian lucu, tetapi menggambarkan solidaritas para pengendara motor.
Puluhan
motor yang menyerobot jalur bus transjakarta itu awalnya cuek. Mereka
berharap ada belas kasihan dari para polisi, mengingat jumlah yang masuk
jalur bus transjakarta itu cukup banyak. Namun, tak dinyana, polisi
tetap menilang mereka. Puluhan pengendara motor yang ada di belakang pun
ciut.
Mereka menengok kanan-kiri, berusaha mencari jalan keluar.
Namun, mereka tidak bisa lepas dari "jebakan" mengingat separator beton
jalur bus transjakarta cukup tinggi, lebih dari 0,5 meter. Digeser pun
sulit karena berat dan rapat.
Tampak sebagian pengendara motor di
depan memberikan tanda agar pengendara yang lain mundur. Namun, sangat
tipis kesempatan, apalagi jika terjebak oleh adanya bus transjakarta di
belakang mereka.
Para pemotor itu hanya memiliki dua pilihan, pasrah didenda Rp
500.000 atau mengangkat motor mereka melewati separator jalur bus
transjakarta setinggi paha orang dewasa.
Mengangkat motor dengan
berat sekitar 100 kg sendirian tentu saja sulit. Akhirnya, sesama
pengendara motor itu bahu-membahu mencoba mengangkat motor secara
bergantian. Setelah diangkat tiga orang, barulah motor bisa diangkat
masuk ke jalur reguler.
Hal ini pun ditiru oleh pengendara motor
lainnya. Solidaritas itu tentu saja tidak mengenal jenis kelamin. Motor
yang dikendarai perempuan pun dibantu diangkat. Sementara dari kejauhan,
polisi hanya melihat aksi tersebut sambil tersenyum.
Editor : Ana Shofiana Syatir