Senin, 22/04/2013 20:21 WIB
SBY: Hubungan People to People, Eratkan Persahabatan Indonesia-Singapura
Presiden SBY menyampaikan pidato penerimaan gelar
doktor dari Rajaratnam School of International Studies, NTU, di Hotel
Shangri-La, Senin (22/4) siang. (foto: Cahyo/presidenri.go.id)
"Menghubungkan people to people adalah aset terbesar dalam hubungan bilateral yang sangat erat antara kedua negara kita," ujar Presiden SBY dalam pidatonya di Hotel Shangri-La, Senin (22/4/2013).
SBY sempat menyinggung tentang keberhasilan kedua putranya dalam meraih gelar master di universitas tersebut. SBY merasa bangga dengan langkah kedua putranya dalam meraih gelar di universitas yang sama.
"Saya senang bahwa kedua putra saya, Agus Harimurti dan Edhie Baskoro, juga memperoleh gelar master mereka dari NTU. Ya, saya tahu tidak banyak ayah yang akan mengatakan ini tentang anak-anak mereka, tapi saya senang bahwa saya mengikuti jejak langkah mereka," ungkapnya.
SBY menceritakan sejak lulus dari NTU, Agus Harimurti telah kembali ke tugas militernya saat ini di TNI. Sementara itu, Edhie Baskoro telah bergabung dan terus terlibat dalam politik Indonesia.
"Dengan mengatakan ini, saya menggaungkan sentimen ribuan warga Indonesia yang berada di negara ini karena berbagai alasan. Statistik terbaru menunjukkan bahwa di Singapura ada sekitar 8.500 profesional Indonesia dan 24.500 siswa, serta lebih dari 105.000 pekerja rumah tangga. Mereka adalah komunitas yang bersemangat dalam hak mereka sendiri, dan begitu mereka kembali ke Indonesia, mereka membawa pengalaman dan keahlian mereka untuk lebih berkontribusi pada pembangunan Indonesia," paparnya.
Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU), Singapura memberikan gelar Honorary Degree Doctor of Letters kepada Presiden SBY. Kepemimpinan SBY dalam pelayanan publik di berbagai bidang dinilai sangat mengesankan sebagai advokat perdamaian, demokrasi, Islam moderat, dan HAM.
Penganugerahan gelar kepada SBY ini merefleksikan suatu pengakuan NTU atas kenegarawanan SBY serta kontribusinya terhadap Indonesia, khususnya dalam membangun stabilitas politik, transformasi demokrasi, dan kemajuan ekonomi nasional. SBY merupakan kepala negara pertama dari Indonesia yang menerima gelar tersebut. Sebelumnya gelar kehormatan dari NTU juga didapat mantan Presiden India Abdul Kalam dan mantan Presiden Singapura SR Nathan.
(mpr/rmd)