Selasa, 13 Maret 2012 - 16:35 · Topik: pembatasan-subsidi-bbm
Pernyataan ini disampaikan Dewi Aryani menanggapi sikap Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik yang berharap kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi tidak bergeser dari 1 April 2012. "Pemerintah hanya bisa memaksa, tidak bisa memahami situasi rakyat," sesal Dewi, Selasa (13/2), di Jakarta.
Dewi Aryani menegaskan, sikap pemerintah yang terus memaksakan kehendak tanpa peduli dengan masalah yang dihadapi rakyat itu harusnya tetap ditolak. "Kalau bisanya cuma memaksa ya, mending (Menteri ESDM) turun sajalah," tambahnya.
Seperti diketahui, saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Selasa (13/2), Jero Wacik mengharapkan pemberlakuan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi tetap pada 1 April 2012. Jika tidak segera dan berlarut-larut, maka negara terus merugi.
Dewi menegaskan, tidak ada gunanya pemerintah jika hanya membuat rakyat menangis dan sengsara. "Negara didirikan dan harusnya dimanage oleh pemerintahan yang baik, bersih, profesional dan mengedepankan konsitutusi sebagai amanah rakyat," kata Dewi.
Ia menegaskan, jika BBM tak naik negara tidak akan rugi. "Tidak bakal rugi wong defisit cuma 3 sampai dengan 3,5 persen. Apalagi defisit akibat dari borosnya birokrasi. Mustahil bener alasannya pemerintah. Jelas-jelas datanya ada," katanya.
Karena itu, Dewi mendesak pemerintah membatalkan rencaan kenaikan BBM. "PDIP tetap akan menolak dan mendesak kebijakan ini dibatalkan," pungkasnya. [mus]
No comments:
Post a Comment