Anda memiliki pengalaman kerja yang cukup baik di satu bidang yang sudah Anda jalani selama lima tahun ini. Tetapi kenapa ya, setiap kali mengirim surat lamaran untuk suatu lowongan pekerjaan, Anda tidak menerima respons yang Anda inginkan? Apakah ada kesalahan pada surat lamaran ataupun resume (CV) yang Anda buat?
Ternyata, tanpa Anda sadari, memang banyak kesalahan yang Anda buat saat menyusun daftar riwayat hidup. Kesalahan yang paling mudah ditemukan adalah melamar pekerjaan yang tidak Anda kuasai. Selain itu, ada lima kesalahan lain yang perlu Anda ketahui:
1. Melamar sebuah pekerjaan di mana Anda tidak memenuhi syarat
Banyak pelamar menganggap bahwa mencari pekerjaan tak ubahnya suatu permainan. "Kirim saja CV sebanyak-banyaknya, pasti ada yang memanggil kamu," begitu kata teman Anda. Tetapi, hanya dengan mengirimkan surat lamaran, tidak berarti Anda pasti akan menemukan pekerjaan. Pihak perekrut biasanya tidak ingin membuang-buang waktu dengan mewawancarai orang yang memang tidak qualified.
"Menyeleksi surat lamaran yang tidak memenuhi syarat itu membuat frustrasi, tidak produktif, dan menambah beban bagi staf," kata Katherine Swift, Senior Account Director di KCSA Strategic Communications di Natick, Mass. "Hal itu juga membuat pencarian calon karyawan lebih menyusahkan." Jadi, daripada membuang-buang waktu, lebih baik pilih lowongan yang memang benar-benar sesuai kualitas Anda.
2. Menyebutkan visi-misi yang muluk-muluk
Saat ini, yang perlu dipikirkan adalah kepentingan perusahaan, bukan calon karyawan. Dalam visi-misi, mungkin Anda menyebutkan harapan, impian, atau niat untuk menjadi karyawan teladan. Perekrut tidak akan peduli bagaimana agar Anda bisa mencapai impian yang Anda sebutkan tersebut. Setidaknya, sebelum mereka bertemu atau mempekerjakan Anda. Sebaliknya, tulislah pernyataan tujuan yang menjelaskan bagaimana keahlian dan pengalaman Anda akan membantu perusahaan menjadi lebih baik. Tuliskan juga dengan jelas jenis pekerjaan yang Anda cari.
3. Menggunakan satu surat lamaran yang umum untuk setiap lowongan pekerjaan
Untuk meyakinkan perekrut agar menerima Anda, sebaiknya Anda membuat surat lamaran tersebut lebih personal, sesuai dengan posisi yang Anda incar. Bila mungkin, tuliskan dengan bahasa Anda sendiri tentang deskripsi pekerjaan tersebut. CV Anda harus mencakup bahasan mengenai industri yang digeluti perusahaan, cukup untuk membuktikan bahwa Anda menguasai bidang tersebut. Anda juga bisa berbicara mengenai problem perusahaan, dan tantangan industri yang dihadapi. Berikan informasi spesifik tentang bagaimana meningkatkan loyalitas pelanggan, efisiensi, dan bagaimana pengalaman Anda dalam meningkatkan keuntungan pada pekerjaan yang lama, demikian menurut Jay Forte, konsultan dalam kinerja.
4. Tidak menjelaskan bagaimana pengalaman kerja bisa diterapkan untuk posisi yang baru
Meskipun pelamar harus menghindari pekerjaan yang tidak mereka kuasai, mereka bisa saja mengejar posisi atau divisi baru dan posisi jika mereka dapat menempatkan pengalaman mereka secara efektif. Seorang guru bahasa Inggris, misalnya, bisa saja melamar pekerjaan baru dengan menyebutkan bahwa ia berpengalaman dalam mengelola sumber daya manusia, mengembangkan keterampilan karyawan, menulis, dan training.
"Gelar itu hanya sebuah ilmu, sedangkan pelamar membutuhkan keterampilan yang nyata dan pengalaman untuk pekerjaan yang mereka incar," kata Anthony Pensabene, seorang penulis profesional.
5. Hanya memberikan CV, tanpa surat lamaran
Namanya saja daftar riwayat hidup, pasti sudah memasukkan data pribadi Anda. Namun, melamar pekerjaan tentu harus disertai surat lamaran, bukan CV-nya saja. Surat lamaran pun bukan merupakan surat pengantar yang mengatakan bahwa Anda tertarik dengan lowongan pekerjaan yang Anda maksud, lalu meminta pelamar membaca CV Anda.
Menurut Lindsay Olson, seorang partner di Paradigm Staffing, Manhattan, "Perekrut ingin mengetahui mengapa pelamar menghubungi dirinya, bukan sekadar latar belakang singkat tentang diri Anda, dan perjalanan karier Anda. Hal ini penting untuk mencoba memisahkan diri Anda dari kompetisi." Dengan kata lain, gambarkan diri Anda secara menarik dalam surat lamaran tersebut.
6. Tidak teliti memberikan detail
Pelamar yang kurang teliti pasti akan jadi musuh perekrut yang cermat. Misalnya, banyak typing error pada surat lamaran maupun CV-nya, atau tidak menuliskan nama perusahaan atau jabatan orang yang Anda referensikan dengan benar. Menurut Susan Whitcomb, penulis buku Resume Magic: Trade Secrets of a Professional Resume Writer, hampir 80 persen dari manajer sumber daya manusia yang disurvei mengatakan bahwa mereka menolak pelamar yang melanggar ketelitian ini, meskipun sebenarnya mereka memenuhi syarat.
"Dengan rasio 6 pelamar dan hanya 1 yang diterima di pasar kerja saat ini, Anda tidak boleh membuat kesalahan dengan resume Anda," tegas Whitcomb.
Sumber: MoneyWatch
Ternyata, tanpa Anda sadari, memang banyak kesalahan yang Anda buat saat menyusun daftar riwayat hidup. Kesalahan yang paling mudah ditemukan adalah melamar pekerjaan yang tidak Anda kuasai. Selain itu, ada lima kesalahan lain yang perlu Anda ketahui:
1. Melamar sebuah pekerjaan di mana Anda tidak memenuhi syarat
Banyak pelamar menganggap bahwa mencari pekerjaan tak ubahnya suatu permainan. "Kirim saja CV sebanyak-banyaknya, pasti ada yang memanggil kamu," begitu kata teman Anda. Tetapi, hanya dengan mengirimkan surat lamaran, tidak berarti Anda pasti akan menemukan pekerjaan. Pihak perekrut biasanya tidak ingin membuang-buang waktu dengan mewawancarai orang yang memang tidak qualified.
"Menyeleksi surat lamaran yang tidak memenuhi syarat itu membuat frustrasi, tidak produktif, dan menambah beban bagi staf," kata Katherine Swift, Senior Account Director di KCSA Strategic Communications di Natick, Mass. "Hal itu juga membuat pencarian calon karyawan lebih menyusahkan." Jadi, daripada membuang-buang waktu, lebih baik pilih lowongan yang memang benar-benar sesuai kualitas Anda.
2. Menyebutkan visi-misi yang muluk-muluk
Saat ini, yang perlu dipikirkan adalah kepentingan perusahaan, bukan calon karyawan. Dalam visi-misi, mungkin Anda menyebutkan harapan, impian, atau niat untuk menjadi karyawan teladan. Perekrut tidak akan peduli bagaimana agar Anda bisa mencapai impian yang Anda sebutkan tersebut. Setidaknya, sebelum mereka bertemu atau mempekerjakan Anda. Sebaliknya, tulislah pernyataan tujuan yang menjelaskan bagaimana keahlian dan pengalaman Anda akan membantu perusahaan menjadi lebih baik. Tuliskan juga dengan jelas jenis pekerjaan yang Anda cari.
3. Menggunakan satu surat lamaran yang umum untuk setiap lowongan pekerjaan
Untuk meyakinkan perekrut agar menerima Anda, sebaiknya Anda membuat surat lamaran tersebut lebih personal, sesuai dengan posisi yang Anda incar. Bila mungkin, tuliskan dengan bahasa Anda sendiri tentang deskripsi pekerjaan tersebut. CV Anda harus mencakup bahasan mengenai industri yang digeluti perusahaan, cukup untuk membuktikan bahwa Anda menguasai bidang tersebut. Anda juga bisa berbicara mengenai problem perusahaan, dan tantangan industri yang dihadapi. Berikan informasi spesifik tentang bagaimana meningkatkan loyalitas pelanggan, efisiensi, dan bagaimana pengalaman Anda dalam meningkatkan keuntungan pada pekerjaan yang lama, demikian menurut Jay Forte, konsultan dalam kinerja.
4. Tidak menjelaskan bagaimana pengalaman kerja bisa diterapkan untuk posisi yang baru
Meskipun pelamar harus menghindari pekerjaan yang tidak mereka kuasai, mereka bisa saja mengejar posisi atau divisi baru dan posisi jika mereka dapat menempatkan pengalaman mereka secara efektif. Seorang guru bahasa Inggris, misalnya, bisa saja melamar pekerjaan baru dengan menyebutkan bahwa ia berpengalaman dalam mengelola sumber daya manusia, mengembangkan keterampilan karyawan, menulis, dan training.
"Gelar itu hanya sebuah ilmu, sedangkan pelamar membutuhkan keterampilan yang nyata dan pengalaman untuk pekerjaan yang mereka incar," kata Anthony Pensabene, seorang penulis profesional.
5. Hanya memberikan CV, tanpa surat lamaran
Namanya saja daftar riwayat hidup, pasti sudah memasukkan data pribadi Anda. Namun, melamar pekerjaan tentu harus disertai surat lamaran, bukan CV-nya saja. Surat lamaran pun bukan merupakan surat pengantar yang mengatakan bahwa Anda tertarik dengan lowongan pekerjaan yang Anda maksud, lalu meminta pelamar membaca CV Anda.
Menurut Lindsay Olson, seorang partner di Paradigm Staffing, Manhattan, "Perekrut ingin mengetahui mengapa pelamar menghubungi dirinya, bukan sekadar latar belakang singkat tentang diri Anda, dan perjalanan karier Anda. Hal ini penting untuk mencoba memisahkan diri Anda dari kompetisi." Dengan kata lain, gambarkan diri Anda secara menarik dalam surat lamaran tersebut.
6. Tidak teliti memberikan detail
Pelamar yang kurang teliti pasti akan jadi musuh perekrut yang cermat. Misalnya, banyak typing error pada surat lamaran maupun CV-nya, atau tidak menuliskan nama perusahaan atau jabatan orang yang Anda referensikan dengan benar. Menurut Susan Whitcomb, penulis buku Resume Magic: Trade Secrets of a Professional Resume Writer, hampir 80 persen dari manajer sumber daya manusia yang disurvei mengatakan bahwa mereka menolak pelamar yang melanggar ketelitian ini, meskipun sebenarnya mereka memenuhi syarat.
"Dengan rasio 6 pelamar dan hanya 1 yang diterima di pasar kerja saat ini, Anda tidak boleh membuat kesalahan dengan resume Anda," tegas Whitcomb.
Sumber: MoneyWatch
Paramitha Devi | Dini KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment