Hujan abu vulkanik Gunung Kelud, anak kost di Yogya kelaparan

Reporter : Kresna | Jumat, 14 Februari 2014 12:49


Hujan abu vulkanik Gunung Kelud, anak kost di Yogya kelaparan
Hujan abu di Yogyakarta akibat Gunung Kelud. ©2014 Merdeka.com  

Merdeka.com - Hujan abu dan material vulkanik Gunung Kelud yang juga dirasakan hingga ke Yogyakarta, membuat aktivitas perekonomian terhenti.
Mulai dari pasar hingga warung makan tutup karena hujan abu begitu tebal. Ada kisah di balik lumpuhnya aktivitas perekonomian di kota gudeg tersebut. Salah satunya dirasakan anak kost yang selama ini mengandalkan warung makan untuk mengisi perut yang lapar.

Hamdan, mahasiswa salah satu universitas negeri di Yogyakarta terpaksa menahan lapar karena tutupnya warung makan langganannya yang terletak di belakang kampusnya di daerah Bantul.
"Kalau tutup terus mau makan di mana? Yang murah dan enak di situ, yang lain juga belum tentu buka," kata Hamdan kepada merdeka.com, Jumat (14/2).
Nasib serupa juga dialami Ari. Mahasiswa yang baru saja lulus ini mengaku kelaparan gara-gara banyak warung tutup.
Walaupun lapar, Ari memilih untuk tetap tinggal di kost daripada keluar mencari makan. Terlebih, Yogyakarta sudah seperti kota mati akibat tertutup debu dan material vulkanik Gunung Kelud. "Daripada kena debu dan belum tentu ada warung makan buka, mending bikin mie aja di kos," kata Ari.