Mengapa Bisnis Snack Laku Keras? Mau coba, Silahkan...


Dini | Kamis, 26 Mei 2011 | 08:00 WIB

Snack paling cocok dijadikan teman menonton televisi.
KOMPAS — Berbisnis makanan adalah salah satu cara cepat meraih keuntungan berlipat. Salah satu jenis yang layak Anda coba adalah berbisnis camilan alias snack. Bentuk camilan yang bisa dijual sangat beragam. Intinya, "Yang dinamakan snack adalah makanan di luar makanan utama," ujar Pietra Sarosa, konsultan keuangan dari Sarosa Consulting Group.
Mengapa bisnis makanan ringan bisa menguntungkan? Berikut beberapa alasannya.

Pangsa pasar sangat besar. Saat ini terdapat banyak produsen snack dan jumlahnya bertambah terus. Kunci kesuksesan bisnis ini adalah jumlah konsumen yang sangat besar. "Jumlah penduduk di Indonesia sudah banyak dan akan bertambah terus. Merekalah pelanggan potensial kita," tutur Pietra.
Penyuka snack datang dari berbagai kalangan. Ada anak-anak, orang dewasa, laki-laki, dan perempuan. Di samping itu, semua orang dari kalangan atas sampai bawah menyukai snack.
Pietra menjelaskan, sebenarnya tidak terlalu ada perbedaan antara kudapan kalangan atas dan kalangan bawah. Kualitas bahan bakunya saja yang berbeda, yang akhirnya akan menentukan harga dan kualitas.
"Misalnya keripik pisang. Jenisnya sama di semua kalangan, tetapi kualitas bahan pembuatnya yang berbeda. Mau dikemas seperti apa pun, menggunakan bumbu apa pun, dan dengan rasa seperti apa pun, namanya kan tetap keripik pisang," kata Pietra.
Hobi nonton televisi. Ternyata, karakteristik masyarakat kita yang suka nonton televisi bisa jadi kelebihan. Snack paling cocok dijadikan teman menonton televisi.
Kalau ada tontonan seru di televisi, bisa dipastikan orang-orang akan mencari kudapan sebagai teman menonton, apalagi jika ada tayangan pertandingan sepak bola. Tak lengkap tanpa snack.
Masyarakat Indonesia senang berkumpul dan membuat acara. Di mana ada orang berkumpul, di situ ada makanan. Tetapi, kadang-kadang saat berkumpul, orang malas mengonsumsi makanan besar dan lebih memilih mengonsumsi snack. Sambil mengobrol, mulut mengunyah dan tahu-tahu snack sudah habis.
Untuk memulai bisnis snack, sebaiknya Anda mempelajari strateginya. Ketahuilah siapa saja pemain dalam bisnis ini. Misalnya bisnis camilan kering. Menurut Pietra, yang berkecimpung di usaha ini biasanya adalah pemain lama yang sudah bertahun-tahun. Jaringan distribusi mereka kuat sekali.
"Anda harus tahu, adakah produk yang belum disalurkan pemain ini di wilayah Anda? Selama bisa lebih dahulu memasarkan suatu snack di suatu tempat, Anda bisa menang," ujar Pietra. Ia menambahkan, produk camilan kita bisa laku kalau harga dan rasa tidak jomplang dari yang dijual kebanyakan. Orang-orang akan memilih produk kita.
Kalau sudah ada orang yang memasarkan snack di sekitar tempat Anda, sebaiknya cari tempat penjualan lain. Tetapi, jika memang belum ada pemain serupa di wilayah Anda, mulailah berjualan. Anda bisa memasarkannya di warung, kantin sekolah, kantin kantor, atau yang lain. Pilihan lainnya adalah mencari orang untuk menjadi reseller. Rumah hanya menjadi tempat penyimpanan snack. (Tassia Sipahutar)


Sumber: Majalah Sekar

No comments:

Post a Comment