Tersesat 3 Hari di Hutan, Wanita AS Melahirkan Bayinya Sendirian

Kamis, 2 Juli 2015 | 04:45 WIB

 
Mirror Amber Pangborn dan bayinya, Marissa. 
LOS ANGELES, KOMPAS.com - Seorang perempuan melahirkan bayinya saat tersesat selama tiga hari di sebuah hutan. Selama tiga hari tersebut perempuan itu harus melindungi bayinya dari serangan lebah dan bertahan hidup dengan menyantap apel.

Kisahnya berawal ketika Amber Pangborn asal kota Oroville, California yang sadar akan segera melahirkan, mengemudikan mobilnya menuju ke kediaman orangtuanya untuk meminta bantuan.

Sayangnya, di perjalanan dia malah tersesat di hutan yang menjadi bagian Taman Nasional Plumas, California Utara. Tak hanya tersesat, mobil yang dikendarai Amber juga kehabisan bahan bakar.

"Tak ada sinyal telepon, tak ada apapun. Mobil saya juga kehabisan bahan bakar," kata Amber kepada stasiun televisi KCRA.

Pada Kamis pagi pekan lalu, Amber yang masih dalam kondisi tersesat akhirnya terpaksa melahirkan sendirian. Kemudian Amber dan bayinya, yang diberi nama Marissa, terjebak di tengah hutan tanpa bekal apapun selain tiga butir apel, sebotol air dan sekaleng minuman soda.

Amber mengatakan, dalam keputusasaannya untuk mencari bantuan, dia kemudian membuat api unggun pada Sabtu (27/6/2015), untuk menarik perhatian. Celakanya, api yang dibuatnya dengan cepat membesar lalu menjilat pepohonan di sekitarnya.

"Apinya tiba-tiba membesar dan menjalar ke punggung bukit. Saat itu saya hanya memandangi Marissa dan mengatakan 'Nak, ibumu baru saja membakar hutan,'" tambah Amber.

Tanpa dinyana, api yang menyebabkan kebakaran hutan itulah yang membuat Amber ditemukan. Sebuah helikopter milik Departemen Kehutanan AS yang merespon panggilan kebakaran hutan, melihat Amber dan Marissa berada di dalam mobilnya.

"Kabar dari helikopter itulah yang kemudian membuat kami mengirimkan tim untuk menyelamatkan ibu dan bayinya itu," kata juru bicara Taman Nasional Plumas, Heremy Croft.

Sayangnya, kebakaran yang berasal dari api unggun yang dinyalakan Amber menghaguskan 1.000 meter persegi hutan. Beruntung kebakaran dapat dipadamkan tanpa jatuhnya korban di pihak petugas.

"Doa kami untuk ibu dan bayinya," demikian pernyataan pengawas Taman Nasional Plumas, Chris French.

Ibu kandung Amber, Dianna Williams mengatakan dia sangat gembira mengetahui putri dan cucunya selamat meski sempat tersesat dan terjebak dalam kebakaran hutan. "Bayi itu sangat cantik dan semuanya berakhir indah," kata Dianna.

Juru bicara RS Oroville, tempat Amber dan bayinya dirawat, mengatakan keduanya sudah diperkenankan pulang dan enggan memberi keterangan lebih lanjut.

Editor : Ervan Hardoko
Sumber: Mirror