Bola Produksi Napi Indonesia 'Ditendang' di Piala Dunia

Kamis, 12 Desember 2013 16:19


Bola Produksi Napi Indonesia 'Ditendang' di Piala Dunia

Di balik stigma negatif terhadap narapidana, ada sisi positif yang mereka lakukan. Salah satunya memproduksi bola yang kemudian berhasil diekspor ke sejumlah negara di Eropa.

Direktorat Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Tuti Nurhayati mengatakan, sudah banyak produk hasil karya narapidana yang diekspor keluar negeri. Salah satunya bola. Dia mengklaim, bola yang diproduksi narapidana Indonesia akan digunakan di gelaran Piala Dunia 2014 di Brasil.

"Itu produksi bola kita sudah mulai MoU dengan perusahaan tahun 1990-an. Itu ekspor ke Eropa, Brasil. Pertandingan luar negeri itu di Brasil nanti pakai bola produk narapidana kita," ucap Tuti di Jakarta, Rabu (11/12).

Dalam proses produksinya, narapidana atau warga binaan Lembaga Pemasyarakatan mendapat bahan dan peralatan dari perusahaan rekanan. Namun Tuti tidak menyebut nama perusahaan yang memberi modal kepada narapidana.

Menurut Tuti, lapas yang telah memproduksi bola sejak 1990-an antara lain Lapas Cirebon dan Majalengka.

"Lapas Cirebon, Majalengka. Modal awal dari perusahaan, bahan dan peralatan segala perusahaan. Dikerjakan di lapas oleh warga binaan. Mereka dilatih dulu, diberikan pekerjaan itu sampai jadi," katanya seperti dikutip dari Merdeka.com.

Tuti menambahkan, banyak produk yang sudah dihasilkan para warga binaan instasinya. Produk tersebut sudah mampu bersaing di pasar dan diterima masyarakat.

"Karya banyak (kerajinan per sektor), ada industri, jasa, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan. Salah satunya batik, songket, craft, makanan, mebel, bola," kata Tuti seperti dikutip dari situs Liputan6.com.

Tuti menambahkan, hasil kerajinan tersebut tidak hanya merambah pasar domestik, namun juga sudah masuk pasar Eropa. karya narapidana yang sudah di ekspor antara lain rotan sintetis, bola, kerajinan dan mebel.

"Bola dari lapas Subang, sudah ke Eropa, sejak tahun 1990an, laci untuk hiasan dari Porong Jawa Timur," ujar Tuti.

Selain merambah pasar Eropa, hasil karya para napi juga diekspor ke Nigeria, hal ini telah dilakukan napi lembaga pemasyarakatan kelas I Cipinang yang memproduksi celana bola.

"Lapas Cipinang kelas satu juga telah memproduksi celana bola pendeknya juga ke Nigeria. Sudah cukup lama lima tahunan," tuturnya.

Tuti mengungkapkan, untuk celana bola sudah diproduksi massal, bahkan saat dikirim mencapai satu kontainer. Untuk pemasaran celana tersebut, pihak lembaga pemasyarakatan pun bekerjasama dengan salah satu keluarga napi yang merupakan warga negara Nigeria.

"Setahun ekspor celana cukup banyak, kalau kirim kontaineran, kebetulan ada orang Nigeria saudranya memasarkan k esana," kata Tuti.

Pihak lembaga pemasyarakatan juga melalui orang ke tiga untuk melakukan ekspor barang lainnya. Oleh karena itu, pihak lapas hanya menyediakan tenaga kerja dan tempat.

"Kalau dengan barang ekspor lapas ini, bukan pihak lapas yang langsung ekspor, kita kerjasama pihak ketiga," pungkasnya.


sumber: AyoGitaBisa.com -