Susi Pudjiastuti, dulu jualan ikan kini jadi Menteri Perikanan

Cuma Tamat SMP, Bos Susi Air Mampu Jadi Menteri Pariwisata

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjatuhkan pilihannya pada Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti untuk menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Susi memang berbeda dengan menteri kebanyakan. Jika menteri-menteri yang lain adalah lulusan sarjana, bahkan hingga perguruan tinggi luar negeri, Susi hanya memiliki ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Namun jangan salah, wanita kelahiran 15 Januari 1965 Pangandaran, Jawa Barat, ini merupakan salah satu pengusaha yang sukses. Kesusksesan Susi terlihat dari puluhan pesawat yang dia miliki dari berbagai jenis seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter, dan Piaggio P180 Avanti.

Susi mengawali karir sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya berkembang kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan pada PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan lobster bermerk Susi Brand. Pasarnya, pun berkembang hingga luar negeri seperti Asia dan Amerika.

Berkembangnya pasar produk ini pun membuatnya mau tak mau membutuhkan sarana transportasi sehingga produk yang dibawa dalam keadaan segar. Akhirnya muncullah pemikiran untuk membeli sebuah pesawat pengangkut yang kemudian melatarbelakangi berdiri PT ASI Pudjiastuti Aviation dan berkembang hingga saat ini.

Gebrakan yang dilakukan Susi menuai perhatian dari banyak kalangan. Hingga kemudian dia pun dianugerahi pengharagaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprose Exporter tahun 2005. (Ach/Gdn

 

Hanya Berijazah SMP, Menteri Kelautan dan Perikanan Tak Minder

Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan nama-nama menteri yang bakal bekerja bersamanya selama kurun waktu 5 tahun. Dalam kabinet yang diberi nama 'Kabinet Kerja' Jokowi akan dibantu oleh 34 menteri yang terdiri dari kalangan profesional dan politisi partai.
Dari nama-nama tersebut, Jokowi menunjuk Direktur Utama PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Susi berbeda dengan menteri yang lain yang mana latar pendidikannya rata-rata perguruan tinggi. Susi hanyalah seorang pengusaha dengan ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Namun, Susi mengaku tak minder dengan kondisi tersebut. Bahkan, dengan percaya diri mengatakan jika dia seorang profesional.
"Saya tidak berpendidikan seperti anggota kabinet tapi saya pikir, saya klaim saya seorang profesional," kata dia Jakarta, Minggu(26/10/2014) malam.
Pernyataan tersebut bukanlah hisapan jempol semata. Terbukti dari tangan dinginnya PT ASI Pudjiastuti Aviation yang mulanya hanya mengelola dua pesawat, sekarang berkembang menjadi 50 pesawat.
"Saya kerja 33 tahun dengan baik, telah membuktikan sebuah dedikasi yang total yang komitmen dengan segala passion bikin perusahan cantik," tuturnya.
Meski demikian, dengan ditunjuknya menjadi menteri berarti berakhir pula kedudukannya sebagai direktur utama untuk kemudian dilimpahkan ke penggantinya Presiden Komisaris Sudrajat.
"Pada hari ini saya mengundurkan diri melangkah ke depan bantu kabinet kerja Jokowi," tandas dia.

Profil Susi

Susi memang berbeda dengan menteri kebanyakan. Jika menteri-menteri yang lain adalah lulusan sarjana, bahkan hingga perguruan tinggi luar negeri, Susi hanya memiliki ijazah SMP.

Namun jangan salah, wanita kelahiran 15 Januari 1965 Pangandaran, Jawa Barat, ini merupakan salah satu pengusaha yang sukses. Kesusksesan Susi terlihat dari puluhan pesawat yang dia miliki dari berbagai jenis seperti Cessna Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter, dan Piaggio P180 Avanti.

Susi mengawali karir sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya berkembang kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan pada PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan lobster bermerk Susi Brand. Pasarnya, pun berkembang hingga luar negeri seperti Asia dan Amerika.

Berkembangnya pasar produk ini pun membuatnya mau tak mau membutuhkan sarana transportasi sehingga produk yang dibawa dalam keadaan segar. Akhirnya muncullah pemikiran untuk membeli sebuah pesawat pengangkut yang kemudian melatarbelakangi berdiri PT ASI Pudjiastuti Aviation dan berkembang hingga saat ini.

Gebrakan yang dilakukan Susi menuai perhatian dari banyak kalangan. Hingga kemudian dia pun dianugerahi pengharagaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprose Exporter tahun 2005.
(Amd/Ndw)

 

Susi Pudjiastuti, dulu jualan ikan kini jadi Menteri Perikanan


MERDEKA.COM. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akhirnya mengumumkan sekaligus memperkenalkan jajaran menteri-menteri kabinet Kerja untuk periode 2014-2019 di halaman Istana Negara, Minggu (26/10). Kabinet Trisakti tidak hanya dihiasi wajah tokoh-tokoh baru yang sama sekali belum pernah berkecimpung dalam kabinet. Namun beberapa di antaranya adalah wajah lama yang pernah duduk di kabinet.
Presiden Jokowi menunjuk Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Jokowi punya alasan kuat menunjuk Susi.
"Beliau ada wirausahawati, pekerja keras, mulai dari nol. Beliau juga berhasil mensinergikan sektor perhubungan dan kemaritiman. Beliau mulai usaha dari jualan ikan. Saya yakin akan ada terobosan di bidang kelautan dan perikanan," ujar Jokowi.
Nama Susi Pudjiastuti dikenal sebagai pengusaha pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat.
Perempuan kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 ini cukup sukses dengan bisnis penyewaan pesawat sekaligus penerbangan perintis.
Sebelum menjadi pengusaha sukses, Susi mengawali profesi sebagai pengepul ikan di Pangandaran pada 1983. Bisnisnya terus berkembang, dan pada 1996 Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster dengan merek Susi Brand.
Bisnis pengolahan ikannya meluas hingga ke Asia dan Amerika. Maka pada 2004, Susi memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp20 Miliar menggunakan pinjaman bank. Pesawat pertamanya ini digunakan untuk mengangkut lobster, ikan, dan hasil laut lain kepada pembeli agar masih dalam keadaan segar.
Bisnisnya mendapat dukungan kuat dari sang suami Christian von Strombeck. Dengan berbekal satu unit pesawat itu, Susi mendirikan PT ASI Pudjiastuti Aviation.
Saat bisnis perikanan merosot, Susi menyewakan pesawatnya. Selama tiga tahun berjalan, perusahaan penerbangannya semakin berkembang hingga memiliki 14 pesawat, ada 4 di Papua, 4 pesawat di Balikpapan, Jawa dan Sumatera. Perusahaannya memiliki 10 pesawat Cessna Grand Caravan, 2 pesawat Pilatus Porter, 1 pesawat Diamond star dan 1 buah pesawat Diamond Twin star. Sekarang Susi Air memiliki 45 pesawat terbang beragam jenis.
Susi menerima banyak penghargaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. Tahun 2006, ia menerima Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman 2005, Indonesia Berprestasi Award dari PT Exelcomindo dan Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009. Pada tahun 2008, dia melebarkan bisnis penerbangan dengan membuka sekolah pilot Susi Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School.

 

Harus Tinggalkan Perusahaan, Susi Pudjiasti Berlinang Air Mata

Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti berlinang air mata saat bicara di depan wartawan. Pasalnya, dengan didaulat  sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan maka sudah menjadi keharusan untuk meninggalkan usaha yang ditekuninya selama ini.

"Malam ini saya ingin mengucapkan terimakasih, kepada semua customer, stakeholder, member Susi Air, PT ASI Pudjiastuti Marine dan seluruh nelayan Indonesia, yang telah membawa, mendukung, mengantarkan saya Susi Pudjiastuti ke tempat dan hari ini dimana saya diminta Presiden Jokowi dan tim membantu Kabinet Kerja," kata di Jakarta, Minggu (26/10/2014).

Bukan tanpa alasan, Susi merasa berat hati untuk meninggalkan semua pekerjaan yang selama ini ia tekuni karena untuk bisa mencapai seperti saat ini, menurutnya membutuhkan waktu yang lama.

Susi bisa membangun sebuah perusahaan dari yang semula tidak dikenal menjadi perusahaan yang menjadi andalan oleh banyak orang.

Bahkan dia pun mengenang masa-masa sulit dimana dia harus meyakinkan bank untuk memberikan pinjaman dana untuk beli pesawat.

"Dimana saya mencoba 4 tahun meyakinkan perikanan, lobster, ikan udang bisa membayar pesawat yang harganya jutaan dollar. Seperti hal yang sudah biasa dilakukan  pioner  mengawali pekerjaan, mereka bilang you crazy," lanjutnya.

Namun, kebanggaan juga dirasakannya mengingat hingga hari ini Susi Air telah memiliki 50 armada. Dengan jumlah 153 destinasi dan 200 rute di seluruh Indonesia.

"Susi Air telah jadi tool, solusi transportasi," ungkapnya.

Hari ini pukul 17.00 WIB Susi dipilih menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Rencananya, dia akan dilantik pada Senin 27 Oktober 2014. (Amd/Gdn)

 

Susi Pudjiastuti Langsung Lengser Dari Jabatan Dirut Susi Air

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti akan melepas semua posisinya di perusahaan penerbangan Susi air.
Bahkan agar mencegah conflict of interest, Susi bersedia melepas semua jabatan yang selama ini dipegangnya di sejumlah perusahaan. Yakni, akan melepas jabatan President Direktur PT. ASI Pudjiastuti yang bergerak di bidang perikanan dan PT. ASI Pudjiastuti Aviation yang jadi operator penerbangan Susi Air.
"Saya akan melepas semua jabatan CEO Susi air, dan PT ASI grup. Itu harus dilepaskan, biar bisa kerja maksimal tanpa konflik kepentingan apapun," tuturnya, usai presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kabinet di halaman belakang istana merdeka, jakarta, Minggu (26/19/2014).
Wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 tersebut, pun akan bekerja maksimal membantu Jokowi dan Jusuf Kalla menjalankan pemerintahan. Khususnya, di bidang kelautan dan perikanan yang dipercayakannya.
Apalagi presiden Jokowi, mencanangkan poros maritim akan dijadikan proritas. Dan kementerian yang diembannya menjadi salah satu pilar penting untuk itu.
Namun, Susi aka tetap menjalankan amanah besar ini untuk membantu jokowi-JK mengawal sektor kelautan dan perikanan Indonesia.
"Yang pasti kerjanya sangat besar. Tujuh puluh persen wilayah kita lautan," tutur Susi usai diperkenalkan Jokowi di halaman belakang istana merdeka, jakarta, Minggu (26/19/2014).
Susi akan pegang teguh pesan Jokowi kepadanya saat dipanggil ke istana merdeka pekan lalu.
"Pesannya Pak Jokowi ke saya, Kerja, kerja dan kerja. Itu saja pegangan saya bekerja," tegasnya.
Terkait Program, Susi akan menjawabnya usai pelantikan dan rapat perdana kabinet, Senin (27/10/2014) besok.
"Belum tahu programnya, tunggu besok saja selesai pelantikan dan rapat kabinet besok," ujarnya.