Kerak Telor, Ikon Kuliner Betawi

Reporter : Yusmaisya | Senin, 1 September 2014 13:15

Kerak Telor, Ikon Kuliner Betawi
Kepopuleran kerak telor menjadikannya primadona wisata kuliner khas Betawi, melibihi kuliner lainnya seperti gado-gado, karedok, asinan Betawi, dan ketoprak.
Dream- Siapa tak kenal jajanan satu ini? Ya, kerak telor merupakan ikon kuliner dari Jakarta. Pada masa kolonial Belanda, makanan ini menjadi makanan elit yang terkenal lezatnya. Namun lambat laun keberadaan kerak telor mulai tersisishkan seiring kemajuan jaman.
Kepopuleran kerak telor menjadikannya primadona wisata kuliner khas Betawi. Melebihi kuliner lainnya seperti gado-gado, karedok, asinan dan ketoprak. Dahulu kerak telor disajikan dalam hidangan untuk merayakan suatu acara atau hajatan.
Lezatnya kerak telor masih jadi incaran pecinta kuliner. Kerak Telor ini biasanya dijajakan pepada acara Jakarta Fair atau yang lebih dikenal dengan nama PRJ. Karena kini sulit untuk menjumpai makanan khas jakarta ini di hari-hari biasa.
Selain rasanya yang lezat, cara membuat masakan ini juga terbilang cukup unik. Kerak Telor dimasak setengah matang pada wajan yang pada tungku kecil sambil dikipas-kipas agar barah api tetap menyala.
Setelah agak kering dan matang barulah Kerak Telor siap untuk di sajikan. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerak telor tidaklah banyak. Hanya terdiri dari nasi, ketan aron setengah matang yang dicampurkan dengan telor ayam atau telor bebek beserta bumbunya.
Umumnya selain di Jakarta Fair, makanan khas Betawi ini bisa dijumpai di area museum Jakarta. Harga yang ditawarkan pun relatif murah, berkisar 10 ribu sampai 12 ribu. Disana juga disediakan hiburan berupa pertunjukkan ondel-ondel.
Bagi Anda yang ingin mencicipi kuliner khas betawi ini bisa datang ke kota tua Jakarta. Rasakan lezatnya kerak telor dan lestarikan makanan lokal yang mulai tergeser dengan serbuan makanan cepat saji ala barat.
(Ism, berbagai sumber)