Bahaya Vetsin/MSG Bagi Kesehatan



Monosodium glutamat yang sering disebut Vetsin, dengan merek dagang yang bermacam-macam yang sudah beredar seperti A******** buatan jepang,m**** dari korea,v***** produksi Taiwan,s*** dari Hongkong serta beberapa merek yang lainnya.Tapi masyarakat kita menyebutnya dengan vetsin ada juga yang menyebut micin.Kesemuanya mempenyai komposisi yang sama yaitu monosodium glutamat dengan rumus kimia HCOCCH (HN2) 2 COO-NA hasil campuran asam glutamat dan natrium Hidroksid. (yang seterusnya penyedap masakan itu istilahnya disebut MSG).
Bahan yang paling penting untuk membuat MSG adalah asam glutamate yang berupa asam amino yang ada pada tumbuhan,hewan,minyak bumi dan pada tubuh manusia.
Pernah diberitakan bahwa asam glutamat itu dibuatnya dari otak babi. Hal ini sukar untuk dipercaya sebab tidak ekonomis, susah untuk membuatnya dan juga asam glutamat yang ada di dalam otak babi itu hanya berkadar 0,01%.
Di Indonesia, pabrik MSG membuat asam glutamat itu dari Melase (gula tetes), sisa gula tebu yang sudah tidak bisa menjadi kristal. Di negara yang tidak mempunyai tebu, asam glutamat itu dibuatnya dari ganggang, gula bit, gandum, kedelai, tapioka, minyak bumi atau sengaja membuatnya secara sintetis.
Pembuatannya itu memerlukan teknologi tinggi serta modal yang tidak sedikit.
MSG dan Kesehatan
MSG mulai digunakan oleh orang Jepang dari Tahun 1920,dan sudah merebak keseluruh dunia,para ilmuwan sudah mengadakan berbagai percobaan ,bahaya tidaknya MSG,dengan dicobakan pada anak ayam,anak bebek,kelinci dan monyet.
SHIMIZHU dkk, yang mengadakan penelitian pada tahun 1971 melaporkan bahwa MSG yang diberikan kepada anak Ayam yang dicampurkan pada air minumnya menyebabkan matinya anak ayam tersebut disebabkan ginjalnya rusak.
GREENBERG dkk. (1973) melaporkan bahwa Tikus kecil yang diberi pakan MSG ketahuan sel-sel darah putihnya berubah berupa sel-sel kanker.
SNAPIR dkk. (1971) melaporkan bahwa anak Ayam yang sudah diberi MSG, jumlah sell otaknya berkurang 24% dibanding dengan anak Ayam yang normal tanpa diberi MSG.
Institut Penelitian Dan Pencegahan. Untuk Kesehatan Nasional dari Kementrian Kesehatan Jepang sudah mengadakan percobaan dengan jalan memberi larutan MSG 2% terhadap beberapa anak Ayam. Ketahuan bahwa anak Ayam tersebut semuanya mati.
Sedang yang dilaporkan oleh Baptist (1974) yaitu:
MSG di Singapura menyebabkan penyakit radang hati dan menurukan tingkat kecerdasan (IQ) bagi anak-anak sekolah. Penelitian di kita yang dilakukan oleh Dr. Iwan T. Budiarso yang hasilnya yaitu: anak Ayam dan anak Bebek yang diberi MSG itu mati. Sedangkan anak Ayam yang sudah agak besar seperti yang dibius, jalannya tidak normal, dan rupa-rupa gejala lainnya.
Masih banyak penelitian-penelitian yang membuktikan bahwa MSG itu positif menimbulkan kelainan terhadap hewan-hewan yang dibuat percobaan.
Sedangkan penelitian yang menyatakan MSG itu tidak menyebabkan mengganggu,Menurut Dr. Achmad Ramli. Ketua Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syara Dep. Kes. R.I. dan Kepala Balai Penelitian Kimia P.N. NUPIKAYASA menyatakan bahwa MSG tidak menimbulkan bahaya terhadap kesehatan kalau dalam pemakaiannya sewajarnya.
Tapi ini penelitian pada tahun 1962 sedangkan penelitian yang menemukan adanya pengaruh itu pada tahun 1969. Oleh sebab itu tentu peneliti tahun 1962 perlu ditanya akan bonafiditasnya.
WHO pun tidak tinggal diam, hasil penelitian yang berupa rekomendasi yang disampaikan pada sidang CODEX ALIMENTARY COMMISSION (CAC) tahun 1970 menyebutkan bahwa MSG berupa makanan sehari-hari, bisa dipakai paling banyak 6 mg/kg berat badan manusia dewasa. Jadi kalau berat badannya 50 kg, seharinya tidak boleh lebih dari 2 gram.
Di Amerika, dan di Singapura ada peraturan tidak boleh ditambahkan terhadap makanan bayi dan terhadap makanan yang sudah jadi (instant). Makanya harus memakai takaran yang sudah ditentukan dan menyampurkan-nya pun harus dibatasi.
Kesimpulan:
Berdasarkan penelitian tersebut, kita bisa menimbang-nimbang untung dan ruginya menggunakan MSG dalam makanan sehari-hari. Satu hal yang sudah nyata, MSG itu bisa menimbulkan gejala alergi atau keracunan yang disebut Chinese Restaurant Sindrome.Pusing, meula, muntah-muntah bisa menimbulkan sakit, dada seperti yang terserang penyakit jantung.
Saran-saran:
  1. Jangan terlalu mudah mencampurkan MSG kepada makanan, karena makanan kita, memakai bumbu tradisional pun sudah terasa enak.
  2. Mesti hati-hati menggunakan MSG. tidak boleh melebihi takaran yang sudah ditentukan yaitu 6 mg/kg berat badan manusia/sehari buat manusia dewasa.
  3. Anak kecil atau Ibu yang sedang mengandung, harus hati-hati supaya jauh dari pengaruh negatif.
  4. Hindari makanan/minuman yang mengandung pengawet, pewarna, esen dan pemanis buatan.        Sumber :batumarta16.blogspot