Siap-siap! Pil Anti Gendut akan Beredar Tahun 2013

Kamis, 28/06/2012 14:05 WIB

Merry Wahyuningsih - detikHealth


img
Belviq (dok. reuters)
Jakarta, Obesitas atau kegemukan sepertinya sudah menjadi epidemi di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Untuk mengatasi hasil ini, FDA akhirnya menyetujui pil anti obesitas dan siap-siap beredar di tahun 2013.

Regular kesehatan AS akhirnya telah menyejutui pil anti obesitas atau pil penurunan berat badan untuk pertama kalinya setelah 13 tahun. Pil tersebut dikenal dengan Belviq.

Belviq (lorcaserin hydrochloride) yang dibuat oleh Arena Pharmaceutical, dapat digunakan oleh orang dewasa yang obesitas atau kelebihan berat badan dengan setidaknya memiliki 1 masalah kesehatan.

Dengan hasil studi klinis, Belviq terbukti dapat membantu orang untuk menurunkan rata-rata sekitar 5 persen berat badan.

Sebelumnya, di tahun 2010 Belviq telah ditolak karena kekhawatiran atas tumor yang berkembang pada hewan uji. Namun setelah Arena Pharmaceutical mengirim kembali aplikasi dengan data yang lebih banyak, US Food and Drug Administration (FDA) menemukan sedikit risiko tumor pada manusia.

Obat yang rencananya akan diluncurkan pada 2013 ini dirancang untuk memblokir sinyal nafsu makan di otak, yang dapat membuat pasien merasa lebih kenyang dengan jumlah makanan yang sedikit.

Obat ini telah disetujui untuk digunakan pada orang dewasa obesitas dengan indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih besar.

Obat ini juga dapat digunakan oleh orang dewasa yang kelebihan berat badan dengan BMI 27 atau lebih besar jika memiliki minimal satu kondisi lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2 atau kolesterol tinggi.

Namun FDA memperingatkan bahwa Belviq bukan untuk wanita yang sedang hamil atau menyusui.

Dengan tingkat obesitas AS mendekati 35 persen pada orang dewasa dan biaya kesehatan yang meningkat, banyak dokter telah mendesak regulator kesehatan untuk memberikan lampu hijau untuk perawatan baru penurunan berat badan.

Tetapi badan itu telah menetapkan standar yang tinggi untuk obat-obat jenis ini, karena terkait masalah keamanan yang sebelumnya terjadi dengan obat-obatan populer penurunan berat badan.

"Kombinasi fen-phen telah ditarik dari pasar pada tahun 1997 setelah dikaitkan dengan kerusakan katup jantung. Belviq tampaknya tidak membawa risiko yang sama," dalam sebuah pernyataan FDA, seperti dilansir BBC, Kamis (28/6/2012).

Namun, ada efek samping dari Belviq termasuk penyimpangan depresi, migrain dan memori.

Label FDA juga menyatakan obat tersebut tidak boleh digunakan selama lebih dari 12 minggu jika penurunan berat badan 5 persen tidak terjadi. Arena Pharmaceutical akan diminta untuk melakukan enam studi setelah pemasaran obat, termasuk studi tentang efek obat jangka panjang terhadap kesehatan jantung.