Marzuki: Malaysia Perlu Diberi Pelajaran


Sandro Gatra | Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Kamis, 26 April 2012 | 16:11 WIB


 
Ketua DPR RI Marzuki Alie

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie menilai kasus pencurian organ tubuh tenaga kerja Indonesia yang tewas di Malaysia adalah kejahatan hak asasi manusia yang luar biasa keji. Menurut dia, pihak Malaysia perlu dilawan lewat jalur resmi.
"Perlu diberi pelajaran tanpa kekerasan. Namun, dengan memanfaatkan hukum internasional," kata Marzuki di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (26/4/2012).
Marzuki dimintai tanggapan tentang hasil otopsi terhadap salah satu dari tiga jenazah TKI yang tewas ditembak Kepolisian Diraja Malaysia. Organ tubuh Herman yang hilang adalah mata, otak, jantung, dan ginjal. Otopsi dilakukan tim dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Nusa Tenggara Barat di pemakaman.

Marzuki mengatakan, Komnas HAM harus ikut membantu keluarga korban untuk menyelesaikan kasus itu. Adapun langkah DPR, kata dia, akan dilakukan oleh komisi terkait nantinya.
Saleh Husein, Sekretaris Fraksi Partai Hanura, mengatakan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar harus bertanggung jawab atas kejadian itu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, harus segera bertindak.
"Presiden tidak boleh tutup mata. Bagaimanapun ini warga negara Indonesia. Jangan sampai warga negara banyak disia-siakan," kata dia.